|
|
Nama Lokal | Kayu Kapur |
Nama Latin | Dryobalanops aromatica C.F.Gaertn. |
Family | Dipterocarpaceae |
Lokasi Penanaman | Trek Ulin |
Nama Penanam | |
Kode Kolektor | |
Tanggal Penanaman | |
Tinggi Tanaman | |
Diameter Tanaman | |
Usia Tanaman | |
Asal Tanaman | |
DeskripsiPohon kapur barus yang sudah tua pada umumnya memiliki ukuran yang cukup besar, dengan ketinggian batang pohon dapat mencapai 65m, dan bahkan ada yang mencapai hingga 75m, berkayu keras dan berat yang biasanya dijual dengan nama dagang kayu kapur. Persebaran: Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan Kalimantan. |
|
ManfaatPenyebutan Kapur pada pohon ini diduga berasal dari kata serapan yang berasal dari kosakata Kafur yang berarti Kamper yang disebut oleh para pedagang dari Arab, dan Mesir pada masa dahulu ketika berkunjung ke wilayah Barus, Sumatra Utara. Kamper/kapur barus dihasilkan dari getah pohon yang berwarna bening kemudian mengalami kristalisasi, dan telah menjadi komoditi yang paling berharga setara emas di wilayah Timur Tengah pada masa dahulu. Selain kapur barus, kayunya juga cukup baik untuk digunakan pada konstruksi berat, karena terkenal awet dan kokoh. |