|
|
Nama Lokal | Bramban |
Nama Latin | Elateriospermum tapos Blume, |
Family | Euphorbiaceae |
Lokasi Penanaman | VAK IV |
Nama Penanam | Staff Kebun Raya Balikpapan |
Kode Kolektor | MM.0088 |
Tanggal Penanaman | 02 April 2015 |
Tinggi Tanaman | |
Diameter Tanaman | |
Usia Tanaman | |
Asal Tanaman | Hutan Sanggkeng |
DeskripsiPohon, tinggi hingga 27(-50) m, dbh hingga 56 cm, batang hingga tinggi 10 m, kadang-kadang beralur pendek atau dengan penopang hingga tinggi 2 m, lebar 1,2 m dan tebal 15 cm; mahkota berbentuk kerucut dalam, setengah bola, berlapis-lapis, monopodial. Kulit luar putih kotor hingga (abu-abu-)coklat, tebal c. 1 mm, keras, halus hingga retak halus dan sedikit bersisik dengan serpihan sepanjang c. 1,5cm; kulit bagian dalam merah hingga kecoklatan pucat hingga sebagian pucat, tebal c. 10 mm, gundul, keras; gubal putih hingga kuning muda; teras coklat tua. |
|
ManfaatPohon ini bernilai hias, dengan biji beracun saat segar yang dapat dimakan setelah dimasak. Di Sumatra, bijinya digunakan sebagai pasta untuk sambal, dan suku Sakai di Malaysia membuat pasta fermentasi sebagai makanan dan umpan ikan. Minyak dari bijinya dapat digunakan untuk memasak, sementara kayunya berkualitas baik dan sering dipakai untuk kayu bakar atau barang kecil. Lateksnya digunakan untuk melindungi luka dan memoles pipa tiup. |