Sumbangan 16 Jenis Bibit Tanaman Bambu Dari Woody Park Borneo

Monday - 01 Februari 2021 - Dibaca: 714 kali

Pada hari Kamis (07/01/2021) Kebun Raya Balikpapan melakukan studi banding ke salah satu destinasi wisata di Balikpapan yaitu Woody Park Borneo KM. 26, Woody Park Borneo terkenal sebagai lokasi private camping dan eduwisata lebah trigona. Woody Park Borneo merupakan lokasi wisata edukasi dan rekreasi yang cukup terkenal di Balikpapan. Selain dapat menikmati keindahan alam, pengelola juga menyediakan wahana-wahana seru dan menarik untuk para pengunjung. Pemandangan alam dan fasilitas yang tersedia juga dapat dijadikan sebagai tempat foto bagi para pencinta fotografi ataupun anak-anak muda yang ingin mendapatkan foro instagramable. Tidak hanya asyik dijadikan tempat berlibur, pengunjung juga diajak untuk mengenal aneka jenis tanaman yang ada. Sehingga pengunjung dapat berlibur sambil belajar dan tidak mengherankan jika banyak orang tua yang tertarik mengajak sang buah hati berlibur ke Woody Park Borneo.

Oleh karena itu Kebun Raya Balikpapan melakukan studi banding yang bertujuan untuk mengembangkan wawasan terkait kegiatan wisata yang di harapkan dapat memberikan inovasi-inovasi wisata di Kebun Raya Balikpapan. Studi banding ini didampingi oleh Kepala UPTD Kebun Raya Balikpapan dan dipandu oleh Bapak Didiek Anggrat selaku pengelola Woody Park Borneo. Bapak Didiek terkenal sebagai aktivis di bidang lingkungan, beliau sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan lingkungan di beberapa daerah di Indonesia. Setelah melakukan studi banding, Kebun Raya Balikpapan menerima sumbangan bibit bambu dari Bapak Didiek Anggrat sebanyak 46 spesimen terdiri dari 16 jenis bambu. Jenis bambu yang disumbangkan ke Kebun Raya Balikpapan antara lain Dendrocalamus giganteus, Guadua angustofolia, Bambusa multiflex, Phyllostachys aurea, Dendrocalamus brandisii, Bambusa tuldoldes, Dendrocalamus amiltonii, Phyllostachys migra, Dendrocalamus asper, Bambusa blumeana, dan lain-lain. Setelah sumbangan diterima dan dipindahkan ke polybag untuk selanjutnya didata pada bidang registrasi dan dirawat pada area pembibitan. Sumbangan bibit-bibit bambu ini kedepannya akan ditanam pada taman tematik Poaceae.

Bambu memiliki banyak manfaat dari sisi ekologi hingga industri, secara ekologi tanaman bambu mempunyai fungsi seperti meningkatkan volume air bawah tanah, konservasi lahan, perbaikan lingkungan dan sifat-sifat bambu sebagai bahan bangunan tahanan gempa, khususnya wilayah rawan gempa. Secara industri tanaman bambu sudah banyak di gunakan sebagai bahan baku baik secara tradisional hingga modern, bahan baku ini merupakan produk atau keseragaman sumber bahan baku industri, mengingat potensi kayu semakin langka dan membutuhkan waktu yang panjang untuk rehabilitasi. Sedangkan bambu pada umumnya hanya membutuhkan umur 4 – 5 tahun sudah dapat diolah kembali.